HFACS-MI untuk analisis investigasi kecelakaan
HFACS-MI (Human Factors Analysis and Classification System in Mining Industry) merupakan model analisis investigasi kecelakaan yang dikembangkan oleh Patterson (2009) untuk pertambangan, dimana sebelumnya Wiegmann & Shappel (2003) mengenalkan HFACS untuk penerbangan. HFACS menggunakan 4 level pertahanan, sedangkan HFACS-MI menambahkan lagi 1 level pertahanan di dalamnya. Tulisan ini saya ambil dari tesis yang dibuat oleh seorang mahasiswa magister K3 salah satu Universitas di Indonesia yang berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam tesis tersebut, disebutkan kegagalan Level pertahanan karena kesalahan manusia sebagai berikut,
- unsafe acts
- preconditions for unsafe acts
- unsafe leadership
- organizational influences
- outside factors
Unsafe Acts, terdapat dua klasifikasi tindakan tidak selamat, yaitu kesalahan (errors) dan pelanggaran (violations). Kesalahan merupakan aktivitas yang gagal mencapai hasil yang diinginkan sedangkan pelanggaran merupakan aktivitas sengaja mengabaikan peraturan dan prosedur.
Preconditions for unsafe acts, merupakan kondisi pendahuluan yang mempengaruhi kinerja dan menjadi pemicu unsafe acts. Hal ini bisa disebabkan karena faktor lingkungan (environmental), kondisi operator (condition of operators), atau faktor personil (personnel factors). Faktor lingkungan terkait dengan lingkungan fisik kerja dan teknologi/peralatan yang digunakan. Kondisi operator terkait kondisi fisik dan kejiwaan serta keterbatasannya dalam bekerja. faktor personil terkait koordinasi dan komunikasi antar pekerja dan kesiapan pekerja untuk bekerja.
Unsafe leadership, tindakan pimpinan mempengaruhi kinerja dan tindakan pekerja. Di dalamnya dapat kita temukan kepemimpinan yang tidak memadai (inadequate leadership), perencanaan operasi yang tidak tepat (planned inappropriate operations), kegagalan dalam memperbaiki masalah yang diketahui (failure to correct knows problems), dan pelanggaran kepemimpinan (leadership violations).
Organizational influences, faktor ini sering tidak disadari dan ditemukan dalam proses investigasi karena akses/informasi manajemen yang terbatas. Terdapat tiga kategori yang bisa ditelusuri yaitu manajemen sumber daya (resources management), iklim organisasi (organization climate), dan proses organisasi (organization process). Alokasi dan ketersediaan sumber daya (pekerja,peralatan,anggaran); budaya, kebijakan, dan nilai perusahaan; pembentukan program, prosedur dalam mengelola risiko merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan operasional yang aman dan selamat.
Outside factors, regulasi pemerintah dan organisasi induk serta pihak lain yang berkepentingan seperti masyarakat sekitar, kondisi perekonomian, dll akan mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mengelola risiko. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan internal dan eksternal dan membuat tindakan mitigasi merupakan hal utama yang perlu dilakukan oleh perusahaan.
Semoga bermanfaat – FN