Bahasa Temuan Audit – PLOR/DLOR
Temuan Audit selalu membandingkan bukti audit dengan kriteria audit, hasilnya adalah kesesuaian (Conformity) atau ketidaksesuaian (Non-Conformity). Keseragaman bahasa diperlukan untuk mendeskripsikannya supaya dimengerti dan ditafsirkan dengan mudah dan tepat, sehingga muncul istilah PLOR (Problem, Location, Objective Evidence, Reference) untuk ketidaksesuaian dan DLOR (Description, Location, Objective Evidence, Reference) untuk kesesuaian. Berikut adalah contoh penggunaan dalam audit SMKP,
| Ketidaksesuaian | Kesesuaian |
|---|---|
| Tinjauan kebijakan belum secara berkala dilakukan. Hal ini terbukti pada tinjauan dokumen/rekaman ABC dan hasil wawancara DEF di kantor HSE, sehingga belum sesuai dengan penerapan SMKP sub elemen I.5 Tinjauan Kebijakan Penjelasan: Problem (tinjauan kebijakan belum secara berkala dilakukan) Location (kantor HSE) Objective Evidence (dokumen ABC, wawanara DEF) Reference (SMKP sub elemen I.5 Tinjauan Kebijakan) | Tinjauan kebijakan secara berkala telah dilakukan dan seluruh hasilnya telah ditindaklanjuti sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan baru. Hal ini terbukti pada tinjauan dokumen/rekaman ABC dan hasil wawancara DEF di kantor HSE, sehingga sesuai dengan penerapan SMKP sub elemen I.5 Tinjauan Kebijakan Penjelasan: Description (tinjauan kebijakan secara berkala telah dilakukan dan seluruh hasilnya telah ditindaklanjuti) Location (kantor HSE) Objective Evidence (dokumen ABC, wawancara DEF) Reference (SMKP sub elemen I.5 Tinjauan Kebijakan) |
Semoga bermanfaat – FN
Categories: Audit
Comments (0)
Trackbacks (1)
Leave a comment
Trackback
-
November 21, 2025 at 5:19 amMatriks Penilaian Kriteria Audit SMKP | Fendy Novento Personal Blog