Archive
Aturan Bukti Asesmen VATM

Dalam sistem asesmen berbasis kompetensi berlaku aturan yang berkaitan dengan mutu bukti yang dikumpulkan. Aturan bukti memberikan pedoman bagi pengumpulan bukti untuk memastikan bahwa bukti adalah Valid, Asli, Terkini, dan Memadai (VATM)
- Valid, memenuhi persyaratan dari unit kompetensi atau standar yang spesifik
- Asli, merupakan hasil pekerjaan asesi itu sendiri
- Terkini, berhubungan dengan keterbaruan dan apakah bukti tersebut berhubungan dengan kompetensi asesi terkini
- Memadai, berhubungan dengan banyaknya bukti yang dikumpulkan, memenuhi seluruh aspek dari unit kompetensi, dimensi kompetensi dan employability skills. Sesuai yang direncanakan
Berikut adalah contoh penerapan VATM dalam mereviuw bukti portofolio unit kompetensi mengelola risiko pertambangan (B.05KPM00.001.2)
| Skenario | VATM |
|---|---|
| Seorang peserta memberikan bukti berupa dokumen IBPR dalam 1 tahun terakhir, akan tetapi dalam dokumen tersebut tidak terdapat nama peserta tersebut dalam tim penyusunnya | Valid? YA karena dokumen IBPR meliputi elemen yang diminta dari idenfitikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko Asli? TIDAK karena tidak ada nama peserta sebagai tim penyusun dokumen tersebut Terkini? YA karena dokumen IBPR tersebut tertanggal 1 tahun terakhir dan masih digunakan Memadai? TIDAK |
| Seorang peserta memberikan bukti berupa dokumen JSA yang telah dibuatnya sendiri dalam melakukan pekerjaan sehari-hari di lapangan | Valid? TIDAK karena dokumen JSA tidak meliputi elemen penilaian risiko Asli? YA karena dibuat sendiri oleh peserta Terkini? YA karena digunakan sehari-hari dalam melakukan pekerjaan Memadai? TIDAK |
| Seorang peserta memberikan bukti berupa dokumen IBPR 10 tahun terakhir, terdapat nama beliau sebagai anggota tim penyusun | Valid? YA karena dokumen IBPR meliputi semua elemen dalam Unit Kompetensi Asli? YA karena ada nama peserta dalam tim penyusun dokumen IBPR Terkini? TIDAK karena dibuat 10 tahun yang lalu, padahal terdapat perubahan pekerjaan dan risiko dalam waktu sekarang Memadai? TIDAK |
| Seorang peserta memberikan bukti berupa dokumen IBPR yang dibuatnya dalam tim dalam 6 bulan terakhir | Valid? YA karena dokumen IBPR meliputi semua elemen dalam Unit Kompetensi Asli? YA karena terdapat nama peserta dalam tim penyusun dokumen IBPR tersebut Terkini? YA karena dibuat dalam 6 bulan terakhir dan masih relevan dengan pekerjaan sekarang Memadai? YA |
Semoga bermanfaat – FN
Prinsip Asesmen Kompetensi

Dalam merencanakan sistem asesmen berbasis kompetensi, untuk memilih perangkat dan metode asesmen yang efektif, berlaku dua peraturan yang memenuni prinsip-prinsip asesmen dan peraturan bukti. Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan asesi tertentu, terbuka, bebas dari penyimpangan, dan mendukung asesi.
Prinsip-prinsip asesmen harus mencakup,
- Valid
- seluruh aktivitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding yang digunakan
- asesmen dianggap valid apabila asesmen tersebut menilai apa yang diperlukan untuk dinilai
- Reliable
- instruksi yang diberikan kepada peserta sertifikasi memastikan penerapan yang konsisten pada aktifitas asemen dan digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam situasi yang berbeda dan peserta sertifikasi yang berbeda, hasilnya tetap konsisten
- asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya diinterpretasikan secara konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang
- Fleksibel
- seluruh aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan peserta sertifikasi dan organisasi
- asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan serangkaian konteks
- suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberikan kesempatan seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk diakses
- Adil
- aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan karakteristik peserta sertifikasi serta bebas dari bias dan memberikan kesempatan bagi peserta sertifikasi yang memiliki kebutuhan khusus
- suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu, terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta
Semoga bermanfaat – FN
Pendekatan 5W1H dalam Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen

Perencanaan adalah penentuan serangkaian ide, gagasan, dan tindakan komprehensif yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya perencanaan adalah kebutuhan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan What, Who, When, Where, Why, dan How yang disingkat 5W1H. Pendekatan 5W1H untuk pembuatan MAPA (Merencanakan Aktivitas dan Proses Asesmen) adalah sebagai berikut,
| What | rencana asesmen dengan pendekatan sistematis untuk asesmen kompetensi, digunakan oleh asesor untuk menentukan seberapa banyak dan seberapa baik asesi mencapai standar kompetensi |
| Why | rencana asesmen kompetensi memainkan peran utama dalam proses asesmen ini karena mengidentifikasi bukti untuk menunjukkan kompetensi dengan metode dan instrumen asesmen serta konteks yang sesuai dengan capaian dan bukti kompetensi asesi |
| Where | LSP, LPK, Lembaga Pendidikan, Industri |
| When | Perencanaan asesmen, dalam rangka: sertifikasi kompetensi, program pelatihan, program pembelajaran, rekrutmen, appraisal, dll |
| Who | asesor kompetensi, instruktur, master trainer, dosen, guru, evaluator program |
| How | terdapat 4 langkah untuk MAPA, yaitu 1. menentukan pendekatan asesmen 2. mempersiapkan rencana asesmen 3. identifikasi persyaratan modifikasi dan kontekstualisasi 4. menyusun instumen asesmen |
Semoga bermanfaat- FN
Metode dan Instrumen Asesmen

Dalam proses asesmen, metode asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks dimana asesmen akan berlangsung. Terdapat 6 Metode Asesmen sebagai berikut,
- Observasi Langsung
- kerja nyata/aktivitas waktu nyata di tempat kerja, aktivitas kerja dalam lingkungan tempat kerja yang disimulasikan
- kegiatan mengamati aktivitas langsung yang dilakukan oleh peserta pada saat peserta melakukan aktivitas pekerjaan langsung, demonstrasi, simulasi, dan/atau bermain peran
- perangkat asesmen yang digunakan: CL (Ceklis Observasi, FR.IA.01), TPD (Tugas Praktek Demonstrasi, FR.IA.02), PMO (Pertanyaan Mendukung Observasi, FR.IA.03)
- Kegiatan Terstruktur
- latihan simulasi dan permainan peran, proyek, presentasi, lembar kegiatan
- kegiatan uji kompetensi bagai asesi yang skemanya sertifikasi berada pada Level 4 keatas, dimana pekerjaannya lebih dominan skill thinking (kerja otak)
- perangkat asesmen yang digunakan: DIT (Daftar Instruktur Terstruktur, FR.IA.04A), PKT (Penilaian Kegiatan Terstruktur, FR.IA.04B)
- Tanya Jawab
- pertanyaan tertulis, wawancara, asesmen diri, tanya jawab lisan, ujian lisan atau tertulis
- perangkat asesmen: DPL (Daftar Pertanyaan Lisan, FR.IA.05), DPT (Daftar Pertanyaan Tertulis, FR.IA.06-07), PW (Pertanyaan Wawancara, FR.IA.09)
- Verifikasi Portofolio
- contoh pekerjaan yang disusun oleh kandidat, produk dengan dokumentasi pendukung, bukti sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi tentang pengalaman hidup
- kegiatan verifikasi kecukupan terhadap suatu dokumen atau koleksi bukti (sesuai dengan persyaratan) yang dikumpulkan dan disampaikan oleh asesi dalam kurun waktu tertentu
- perangkat asesmen yang digunakan: CVP (Ceklis Verifikasi Portofolio, FR.IA.08), PW (Pertanyaan Wawancara, FR.IA.09), VPK (Verifikasi Pihak Ketiga, FR.IA.10)
- Reviu Produk
- produk hasil proyek, contoh produk/hasil kerja
- perangkat asesmen: CRP (Ceklis Reviu Produk, FR.IA.11)
- Klarifikasi Pihak Ketiga
- testimonial dan laporan dari atasan, bukti pelatihan, pencapaian sebelumnya yang diautentifikasi, wawancara dengan atasan, atau rekan kerja
- perangkat asesmen: VPK (Verifikasi Pihak Ketiga, FR.IA.10)
Semoga bermanfaat – FN