Archive
Promosi K3 Revisi
Beberapa paparan dan tulisan mengenai promosi K3 mengambil referensi dari Promosi Kesehatan Ottawa Charter tahun 1986 dengan tiga strategi dan lima action yang jika dibaca menjadi terputus ketika masuk dalam implementasi K3 karena ada kata Keselamatan di dalamnya. Hal ini cukup menganggu jika memahaminya secara keliru.
Promosi kesehatan bermula dari pendidikan kesehatan yang tidak cukup untuk merubah perilaku sehat, sehingga dibuatlah social support/bina suasana/mediasi dan advokasi yang selanjutnya menjadi tiga strategi wajib untuk promosi kesehatan. Tiga strategi ini dituangkan dalam lima action yaitu membangun kebijakan publik, menciptakan lingkungan yang mendukung, memperkuat gerakan masyarakat, mengembangkan keterampilan individu, reorientasi pelayanan kesehatan.
Dalam konteks K3, tiga strategi dan lima actikn ini sudah terintegrasi dalam sistem manajemen K3 mulai dari policy (advokasi, kebijakan publik), perencanaan dan organisasi (education, social support, lingkungan yang mendukung, gerakan masyarakat, kompetensi individu), implementasi, evaluasi monitoring, dokumentasi, dan tinjauan manajemen.
Reorientasi pelayanan artinya merubah mindset dari korektif dan rehabilitatif setelah kecelakaan kerja, tapi menjadi preventif lewat manajemen risiko, pendidikan dan pelatihan yang kemudian ditambahkan dengan menciptakan organisasi dan lingkungan kerja yang selamat, kebijakan dan aturan keselamatan sehingga menjadi aktifitas promosi K3.
Dengan kata lain Promosi K3 dapat dirumuskan = preventif (lewat manajemen risiko, pendidikan dan pelatihan, …) + enforcement kebijakan/aturan + social support /enabling (menciptakan lingkungan kerja dan organisasi yang mendukung K3)/pembinaan/kampanye
Implementasi dari promosi K3, evaluasi tindak lanjut, dokumentasi, dan tinjauan perlu dimasukkan dalam kerangka sistem manajemen K3 dalam perpektif sistem yang bisa melihat secara keseluruhan.
Tembagapura, 24 nov 2019
Fendy Novento
Fatality Prevention Program
Ada hal menarik dari data statistik yang saya tarik siang ini, yaitu antara fatality(pekerja mati), LT (pekerja cidera dan tidak bisa bekerja kembali), dan RD (pekerja cidera tapi masih bisa bekerja kembali dengan keterbatasan fisik).
Fatality berkorelasi POSITIF dengan LT, artinya semakin besar angka LT maka angka Fatality juga semakin meninggi!
Fatality berkorelasi NEGATIF dengan RD, artinya semakin besar angka RD malah angka Fatality semakin menurun!
Apa yang bisa disimpulkan dari korelasi ini ?
Pekerja yg cidera dan kembali bekerja dengan keterbatasan fisik (RD) memiliki pengaruh yg cukup signifikan untuk menumbuhkan kesadaran keselamatan kerja rekan di sekitarnya. Dalam teori Difusi Inovasi pekerja ini adalah opinion leaders atau influencer yang mampu mempengaruhi perilaku orang lain dengan penampakan fisik yang terbatas atau pengalaman cidera yang dialaminya.
Pengalaman cidera didukung oleh penampakan fisik yang terbatas adalah reinforcing factor yang membentuk persepsi rekan kerja yang lain untuk berhati hati atau waspada terhadap keselamatan kerja sehingga mendorong perilaku positif. (teori planned behaviour)
Top Management yang jeli akan menggunakan pekerja pekerja ini untuk menjadi saksi dan inovator keselamatan kerja sehingga pekerja yang lain (early majority dan late majority) akan follow. Strategi ini lebih efisien dan efektif untuk merubah perilaku daripada menggunakan supervisor atau orang lain untuk presentasi keselamatan kerja selama 24 jam nonstop.
Novento, 11 Dec 2018
Program safety
Memisahkan safety dengan operation adalah hal yg banyak dilakukan oleh perusahaan. program safety dibuat dari top mgmt dan diturunkan ke down pekerja, pengawas telling to do kepada pekerja apa yg aman dan tidak!
Bagaimana kalau …
Program safety tidak diputuskan oleh top mgmt di board meeting, tapi pengawas turun ke lapangan dan bertanya kepada pekerja show me what is safe or not. Program safety tidak dipisahkan oleh operational, bukan top mgmt yg berisiko celaka tapi pekerja di lapangan yg berisiko celaka. Mengajak pekerja memiliki rasa memiliki dan terlibat dalam program safety akan membuat pekerja memiliki safety awareness dalam day to day operation.
Inspection Vs Maintenance
Sedikit orang memahami perbedaan antara Inspection dan Maintenance, bahkan keduanya sering diartikan dan digunakan secara bersama. Banyak Definisi dan pembeda dari beberapa tulisan pakar, Saya bukan pakar tetapi saya sederhanakan dengan kalimat berikut supaya tidak menimbulkan perdebatan panjang:
“Inspeksi adalah bagian dari Maintenance”
Inspeksi akan melihat potensi kerusakan alat sedangkan Maintenance akan memelihara dan merawat alat tersebut supaya ketika di-Inspeksi tidak ditemukan Kerusakan. Maintenance dibedakan menjadi tiga hal:
1. Preventive Maintenance:
Maintenance dilakukan ketika alat dalam keadaan aktif untuk melihat potensi kerusakan. termasuk di dalamnya adalah inpeksi, kalibrasi , pengujian, instalasi, penyesuaian, dan servicing.
2. Corrective Maintenance
Maintenance dilakukan ketika alat dalam keadaan aktif dan ada kerusakan sehingga diperlukan perbaikan / penggantian
3. Shutdown Maintenance
Maintenance dilakukan ketika alat dalam keadaan mati/iddle selama periode tertentu
Semoga membantu
Novento