The Systemic Approach
Sistem Manajemen K3 sedang menjadi trend di perusahaan tambang di Indonesia, postingan kali ini tidak membahas mengenai smk3 yang digunakan tapi lebih ke konsep dasar filosofis lahirnya pendekatan sistemik
Saya akan mulai dengan Kecelakaan Kerja, kejadian ini merupakan salah satu yang menjadi tujuan utama dari semua perusahaan terkait dengan performance. banyak konsep dan teori yang mencoba mengurai penyebab dari kecelakaan kerja ini dengan harapan bisa melakukan tindakan koreksi untuk prevent kecelakaan kerja. Dua teori yang cukup populer adalah teori Domino oleh Heinrich yang kemudian dikembangkan oleh Frank Bird dan teori swicc cheese yang dikembangkan oleh James Reason.
Kedua teori tersebut terlihat sama karena digambarkan sebagai barisan layer yang sequential padahal seharusnya berbeda. Domino menggunakan istilah unsafe act and/or unsafe condition yang bergerak linear ditarik ke belakang melewati penyebab dasar sampai manajemen kontrol. Swiss cheese menggunakan istilah active failure (=unsafe act) dan latent failure( lubang tersembunyi yang bisa membuka ketika dipicu).
Kedua teori tersebut memiliki kesamaan hakiki untuk mencari kegagalan, entah itu kegagalan manusia dan/atau mesin secara mikro, padahal dalam perpective macro harus dilihat antara manusia, mesin, organisasi yang berada dalan sebuah lingkungan yang dinamis.
Pendekatan sistem menjawab kelemahan dari kedua teori tersebut dan berusaha menempatkan diri dalam skala yang lebih besar dimana kegagalan ditarik lebih jauh lagi ke belakang ke perancangan sistem. rancangan sistem yang buruk berkorelasi dengan kegagalan dan ini menjadi perhatian para perancang sistem dengan mengidentifikasi elemen pokok dan menjabarkannya dalam subelemen, menerapakan, dan mengevaluasi kembali untuk continual improvement.
Salatiga, 13 April 2019