Archive

Archive for the ‘Education’ Category

Sistem Kompetensi Guru

July 26, 2011 Leave a comment

Post kali ini adalah paparan dari seorang praktisi pendidikan mengenai sistem kompetensi guru, seperti yang pernah disampaikannya lewat media.

seorang guru dibedakan menjadi tiga, yaitu guru pratama, guru madya, dan guru utama. Seorang guru pratama wajib menguasai 75 % kompetensi teknis, guru madya 91 %, dan guru utama 100 % kompetensi teknis. Apa saja yang dicakup dalam kompetensi teknis akan saya jabarkan sebagai berikut.

Kompetensi guru dibedakan menjadi dua:
– core competency ( mandatory )
– tecnical competency ( kompetensi teknis )
Read more…

Categories: Education

SISTEM KOMPETENSI KARYAWAN_STEP 3

May 18, 2011 Leave a comment

TENTUKAN RESOURCES CENTER!

Resources yang dikembangkan pada STEP 2 harus dimasukkan dalam satu lokasi yang mudah dijangkau dengan penjagaan yang memadai, hal ini untuk menjaga integritas dari resources yang telah dikembangkan tersebut.

Resources akan meliputi Assessment Resources dimana di dalamnya terdapat test tertulis,lisan, praktek dan sign off sebagai bukti assessment. Hal lain yang perlu dimasukkan adalah Training Resources dimana di dalamnya terdapat modul, lembar kegiatan, lesson plan, dan slide presentasi.

Resources Center menggunakan software content management system seperti SharePoint merupakan langkah termudah dan terbukti efektif dalam pengelolaan di lapangan. Beberapa orang akan diberikan akses dan ditunjuk sebagai penguji maupun ketua penguji untuk mengambil dan menggunakan resources tersebut.

Dengan resources standar tersebut, setiap proses assessment maupun training dapat dilakukan oleh setiap orang yang memang ditugaskan untuk hal tersebut. Akan tetapi kontol kualitas dan pengawasan melekat harus selalu dilakukan untuk menjaga dan mengupdate resources tersebut sesuai dengan tuntutan zaman.

Posted with WordPress for BlackBerry.

Categories: Education

SISTEM KOMPETENSI KARYAWAN_STEP 2

May 17, 2011 Leave a comment

TENTUKAN LEARNING OUTCOMES!

Setelah menentukan STANDARD yang akan digunakan, KONTEKSTUALISASIKAN ke dalam bentuk LEARNING OUTCOMES (LO) sesuai dengan resources dan budaya organisasi.

LO digunakan untuk membuat ASSESSMENT maupun TRAINING Resources yang akan digunakan. Alat Assessment haruslah dibuat terlebih dahulu berdasarkan LO yang ada untuk mengukur dan menjaring kemampuan karyawan dalam meraih satu atau lebih Kompetensi yang dipersyaratkan. Apabila didapati hasil yang kurang maka haruslah disediakan Training atau pelatihan yang sesuai sehingga Training Resources harus disediakan oleh organisasi itu sendiri atau outsource training.

Jalur Assessment yang digunakan untuk pengakuan seorang karyawan terhadap kompetensi tertentu dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
– ON / OFF JOB
– Mutual Recognition
– Recognition Prior Learning.

Sebagai contoh pengakuan seorang karyawan terhadap kompetensi microsoft Excel dapat dilakukan menggunakan test tertulis ( OFF JOB ) oleh penguji yang telah ditentukan dan pengamatan praktek di tempat kerja oleh supervisor langsung ( ON JOB ), baru kemudian dinyatakan Kompeten apabila lulus ujian tersebut.

Akan tetapi apabila karyawan tersebut memiliki sertifikasi microsoft mengenai Excel, dimana sertifikasi tersebut mendapat pengakuan dari organisasi tersebut maka secara otomatis karyawan tersebut dinyatakan kompeten ( Mutual Recognition).

Jalur terakhir yang bisa digunakan oleh karywan untuk mendapatkan pengakuan kompeten adalah dengan mengumpulkan portfolio atau bukti kerja selama dia bekerja. Misalnya dia mampu menunjukkan aplikasi excel yang digunakan di tempat kerja yg terbukti efektif. ( Recognition Prior Learning )

Posted with WordPress for BlackBerry.

Categories: Education

SISTEM KOMPETENSI KARYAWAN_STEP 1

May 14, 2011 Leave a comment

TENTUKAN STANDARD YANG AKAN DIGUNAKAN!……

Setiap Negara, perusahaan, bidang kerja memiliki satu acuan ( STANDARD ) baku supaya memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sama dan diakui di belahan dunia manapun. Sebagai contoh standard:
– NTIS ( http://www.ntis.gov.au/ )
– IEEE-SA ( http://standards.ieee.org/ )
– BAN ( http://www.bsn.go.id/ )……dan sebagainya

STANDARD diperlukan untuk mengakomodir keberagaman persepsi yang berkembang, sehingga tercapailah satu persyartan minimal yang harus dipenuhi untuk mencapai kompetensi profesi yang akan dibuat sehingga meningkatkan daya saing atau daya jual seseorang.

Contoh paling sederhana, kita ambil profesi CLERK/SEKRETARIS, dalam STANDARD ( misalnya NTIS ) profesi tersebut dipersyaratkan untuk menguasai ketrampilan dan pengetahuan mengenai Program Office standard ( Word, Excel, PowerPoint, dan Outlok ) . Dari hasil pencarian di NTIS kita akan mendapatkan LEARNING OUTCOMES mengenai TRAINING DAN ASSESSMENT yang dibutuhkan. Selanjutnya kita sesuaikan ( KONTEKSTUALISASI ) dengan organisasi yang kita miliki sesuai dengan RESOURCES yang kita punya.

Alhasil, kita mendapatkan KOMPETENSI UNIT dengan judul ( Menguasai program Office Standard ) dimana di dalamnya kita siapkan jalur TRAINING DAN ASSESSMENT lengkap berikut dengan RESOURCES nya.

Categories: Education

Web Sekolah Indonesia

April 9, 2011 Leave a comment

Web Sekolah identik dengan pembuatan website semenarik mungkin sehingga dapat memberikan informasi dan menarik pengunjung untuk melihat ke dalamnya lebih dekat. Akan tetapi pembicaraan di lapangan selalu mengarah kepada web external, dimana mengabaikan web internal sekolah. Sebuah sekolah dengan web external yang baik tentu saja harus memliki sistem informasi internal ( baca web internal ) yang terorganisir dengan baik untuk mendukung operasional kegiatan pembelajaran maupun administrasi sekolah.

Pembuatan Internal web sekolah dapat mengacu pada standard berikut:
– Permendiknas no 11/2009 ( SD ), no 12/2009 ( SMP )
– ISO 9001:2008 , IWA 2: 2007

Dua standar diatas dapat di mapping ke dalam sebuah sekolah dalam membuat sistem informasi internal sekolah ( baca web internal ). Dalam Permendiknas diatur 8 komponnen standar pendidikan nasional untuk akreaditasi meliputi standar ISO, PROSES, KOMPETENSI LULUSAN, PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN, SARANA PRASARANA, PENGELOLAAAN, PEMBIAYAAN, DAN PENILAIAN. Sementara dalam ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007 terdapat 8 KLAUSA UTAMA yang dapat dimapping ke dalam 8 komponen standar pendidikan nasisonal tersebut. Alhasil, proses mapping ini akan memudahkan dalam proses akreditasi sekolah dengan standar nasional BAN ( Badan Akreditasi Sekolah ) maupun ISO 9001:2008.

Categories: Education