Home > Safety > Suplemen Sistem Manajemen K3

Suplemen Sistem Manajemen K3


Sistem Manajemen K3 seperti SMK3, SMKP, dan ISO 45001 memberikan kerangka pendekatan sistem yang mengaitkan elemen satu dengan lainnya dengan pendekatan holistik. Bukan tanpa sebab sistem ini menjadi primadona dalam setiap perusahaan yang menerapkan K3 karena merupakan tindakan preventif yang dilakukan perusahaan untuk mencegah kecelakaan. Secara teori, kita bisa mengikuti penyebab kecelakaan dari unsafe act/condition (Heinrich,1950), active/laten failure on swiss cheese model (Reason, 1990), dan dilanjutkan dengan sistem teori (2000).

Meskipun sistem tersebut diyakini sebagai tindakan preventif untuk mencegah kecelakaan tetapi kecelakaan tersebut tidak terelakkan karena terdapat human error dalam sebuah sistem. Sistem dibuat oleh manusia yang tidak sempurna. Dengan kata lain, sistem tersebut kemungkinan tidak resilient, adaptive atau sangat spesifik untuk mengontrol unsafe act/condition yang tetap berulang dipengaruhi oleh dinamika risiko pekerjaan dan kondisi lingkungan kerja yang fluktuatif.

Oleh karena itu, dimunculkan dua suplemen sistem manajemen K3 yaitu BBS (Behavior Based Safety) dan HPA (Human Performance) approach.

BBS approach memiliki fokus kepada perilaku pekerja yaitu dengan meningkatkan safe act dan mengurangi unsafe act. Pendekatan BBS ini dibuat dengan model kerangka ABC (Antecedent, Behavior, Consequences), yaitu mempengaruhi perilaku pekerja dengan mengidentifikasi dan memodifikasi Antecedent dan/atau Concequences.

Human Performance approach melihat pekerja sebagai aset penting dalam sebuah perusahaan. Fokus dari pendekatan ini adalah pekerja memasukkan safety sebagai personal value, memiliki ownership terhadap pekerjaan dan lingkungan di sekitarnya, meningkatkan self awareness terhadap risiko, mau STOP pekerjaan jika terdapat unsafe act/condition di tempat kerja.

Sebagai penutup, Sebagian besar perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen K3 berada pada level budaya K3 tingkat Calculative (Hudson, 2007). Untuk meningkatkan ke tingkatan Proaktif dan Generative, perusahaan perlu memberikan suplemen terhadap sistem yang telah berjalan yaitu dengan pendekatan BBS dan Human Performance. Sebagian besar pekerja akan berpartisipasi dalam program safety yang ada akan tetapi sebagian besar pekerja belum memasukannya secara emosional (kebanggaan, antusiasme, ketertarikan, ..) dalam hati yang berujung pada kejernihan pikiran untuk berperilaku selamat.

Semoga bermanfaat

FN (ditulis dari Tembagapua – Papua)

Categories: Safety
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: